Jakarta | detik News – Peristiwa mengejutkan terjadi di Jalan Komplek Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang mengguncang masyarakat. Seorang pria, yang dikenal dengan inisial MSD dan berusia 53 tahun, ditemukan tewas dengan tubuhnya yang bersimpah darah. Korban diduga merupakan seorang sopir taksi online yang aktif di wilayah tersebut.
Kejadian tragis ini terjadi pada Selasa (15/8) sekitar pukul 03.30 WIB. Meskipun telah berlalu beberapa waktu, penyebab pasti kematian masih menjadi misteri besar. Namun, menurut laporan dari masyarakat setempat, korban diduga menjadi sasaran perampokan yang tragis.
Setelah dilakukan investigasi mendalam oleh tim detiknews pada Jumat (17/8/2023), rangkuman fakta-fakta seputar penemuan mayat ini diperoleh untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.
Kompol Rusit Malaka, Kapolsek Pasar Minggu, memberikan pernyataan mengejutkan. Menurutnya, seorang saksi melaporkan bahwa korban meninggalkan mobilnya dengan terburu-buru dan membuang sesuatu di pinggir jalan sebelum akhirnya ditemukan tewas.
“Saksi melihat korban keluar dari mobil dan terlihat membuang sesuatu di tepi jalan. Setelah itu, korban segera meninggalkan lokasi dan menuju Jalan Raya Ragunan,” kata Rusit, memberikan informasi yang menarik perhatian.
Saksi yang penasaran dengan perilaku mencurigakan ini dengan berhati-hati mendekati tempat pembuangan tersebut. Ia menemukan benda yang dibuang oleh pengemudi misterius tadi. Namun, saat mendekat, dia menemukan pria tersebut sudah tidak bernyawa. Saksi ini segera meminta bantuan dari petugas keamanan setempat.
Seorang warga setempat yang dikenal dengan inisial A dan berusia 70 tahun memberikan keterangan lebih lanjut mengenai korban. Menurut A, korban adalah pengemudi taksi online. Informasi ini dia peroleh dari tetangga lain, yang disebut sebagai H, yang tinggal di dekat lokasi kejadian. A menjelaskan bahwa H memberitahunya bahwa korban sebelumnya telah menerima pesanan.
“Dalam panggilan tersebut, korban mengemudikan taksi online untuk mengangkut tiga penumpang. Satu di kursi depan dan dua lainnya di kursi belakang,” ungkap A dalam wawancara dengan detiknews pada Selasa (16/8), memberikan informasi lebih rinci tentang kondisi korban sebelum insiden mengerikan terjadi.
Namun, H memberikan keterangan yang lebih rinci. H mengungkap bahwa salah satu pelaku diduga mencekik korban dari belakang. Dia sendiri mendengar suara-saura pertarungan ini.
Dalam ceritanya, H menjelaskan bahwa pelaku mencekik korban dari belakang. Meskipun korban berusaha melawan, suara perlawanan terdengar dengan jelas menurut keterangan H. Suara-suara keras ini mencerminkan usaha korban untuk melawan serangan tersebut. Namun, sayangnya, kejadian ini terjadi di tempat sepi, dan tak ada yang berani keluar. Meskipun H mendengar perjuangan ini, rasa takut mencegahnya untuk keluar dan menyelidiki lebih lanjut.
Ketidakpastian dan ancaman yang dirasakan membuat penyelidikan terhambat. Walaupun H mendengar suara mencurigakan, ia memilih untuk tidak keluar dan menghadapinya sendiri. Hanya setelah banyak orang dan petugas kepolisian tiba, H memberi tahu pihak berwajib mengenai kejadian yang ia dengar dan curigai.
Kejadian ini mencerminkan betapa kompleksnya tindakan dalam situasi darurat, yang bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti rasa takut dan ketidakpastian. Meskipun ada informasi awal dari para saksi, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk mengungkap seluruh rangkaian kejadian dan mengidentifikasi pelaku atau pelaku di balik insiden tragis ini. Kesaksian mereka memberikan awal yang berharga bagi pihak berwajib untuk mengungkap kebenaran di balik kematian MSD, serta memberikan keadilan kepada keluarga dan masyarakat yang terkena dampak. (lh)